fbpx

PT SOLUSI PERIZINAN INDONESIA

Kategori

Kisah Howard Schultz, Mantan Loper Koran yang Sukses Besarkan Starbucks

Share :

Facebook
Twitter
LinkedIn

Mungkin banyak yang belum mengetahui kisah sosok dibalik Starbucks, adalah Howard Schultz, CEO yang sukses membesarkan perusahaan kopi populer tersebut.

Starbucks merupakan jaringan kedai kopi asal Seattle, Amerika Serikat yang telah mendunia. Perkembangannya begitu masif hingga kini memiliki lebih dari 35.000 kedai kopi di berbagai negara.

Schultz lahir pada 19 Juli 1953 di Brooklyn, New York, dari pasangan Fred dan Elaine Schultz. Ia berasal dari keluarga yang sederhana dan besar di perumahan subsidi. Ayahnya tidak menyelesaikan sekolah menengah dan mencari nafkah dengan berbagai pekerjaan serabutan seperti sopir truk, buruh pabrik, dan sopir taksi.

Sejak usia 12 tahun, Schultz telah bekerja, termasuk menjadi loper koran dan penjaga toko. Pendidikannya hanya sampai SMA saja, tetapi ia memiliki keahlian di bidang olahraga dan mendapatkan beasiswa dari Northern Michigan University. Pada 1975, ia lulus dengan gelar Sarjana Komunikasi.

Setelah lulus, Schultz memulai kariernya di sebuah pondok ski di Michigan selama satu tahun, lalu berpindah ke New York City sebagai Salesman untuk perusahaan Xerox.

Baca juga: Sejarah SilverQueen, Produk Indonesia yang Mendunia

Pada 1979, ia bergabung dengan perusahaan peralatan dapur bernama PAI Partners sebagai General Manager di anak perusahaannya, Hammarplast.

Schultz lalu mengunjungi Starbucks di Seattle, Washington, untuk memenuhi permintaan kebutuhan filter kopi mereka pada 1981. Setahun kemudian, ia diterima bekerja di sana sebagai Direktur Operasi Ritel dan Pemasaran.

Suatu hari, Schultz dikirim ke Italia untuk belajar resep membuat kopi. Kunjungannya ke sana membawa inspirasi bagi Schultz untuk mengubah konsep Starbucks menjadi kafe yang nyaman bagi para pengunjung, bukan sekadar tempat menjual kopi. Namun, ide tersebut ditolak, sehingga Schultz memutuskan untuk keluar dari Starbucks dan membuka kedai kopi sendiri bernama Il Giornale pada tahun 1986. Kedai tersebut mengusung konsep kedai kopi Italia dengan latar belakang musik opera.

Tak disangka, bisnisnya berkembang pesat dan berhasil menyaingi Starbucks. Setelah dua tahun, Manajemen Starbucks memutuskan untuk fokus mengembangkan bisnis Peet’s Coffee & Tea lalu menjual ritel Starbucks kepada Schultz seharga USD3,8 juta atau setara dengan Rp57 miliar (kurs Rp15.000).

Melalui inovasi dan keuletannya, Schultz berhasil membesarkan merek Starbucks hingga menjadi perusahaan kopi terbesar di dunia.

Melansir dari Forbes, hingga kini total kekayaan Schultz mencapai US$ 3,8 miliar atau Rp 57 triliun. Ia masuk ke dalam list 1.000 orang paling kaya di dunia, menempati posisi 789.

Schultz memberikan asuransi kesehatan kepada karyawan, termasuk yang bekerja paruh waktu, dan menawarkan saham perusahaan kepada publik. Selain itu, Schultz juga mendukung berbagai program sosial dan lingkungan melalui Starbucks Foundation, yang menunjukkan komitmennya terhadap tanggung jawab sosial perusahaan.

Kisah inspiratif Howard Schultz mengajarkan kita untuk selalu mengejar impian dan berani menghadapi tantangan. Dengan ketekunan dan kerja keras, seorang loper koran pun bisa meraih kesuksesan yang tak terduga. Schultz telah membuktikan bahwa semangat pantang menyerah adalah kunci untuk mencapai tujuan.

Sumber: IDXChannel

Baca juga: 12 Rekomendasi Film Bisnis Terbaik yang Menginspirasi

Jika Anda sedang memulai bisnis dan membutuhkan legalitas usaha, Solusi Perizinan Indonesia hadir untuk membantu memberikan kemudahan dalam mengurusnya. Tak perlu ragu, konsultasikan dengan tim profesional kami di sini.