fbpx

PT SOLUSI PERIZINAN INDONESIA

Kategori

Sejarah SilverQueen, Produk Indonesia yang Mendunia

Share :

Facebook
Twitter
LinkedIn

Anda tentu sudah tidak asing dengan SilverQueen, produk coklat berisi kacang mede yang disukai berbagai kalangan. Rasanya yang lezat dan berkualitas membuat merek yang satu ini sering dikira produk buatan luar negeri. Padahal, SilverQueen merupakan produk asli Indonesia, tepatnya berasal dari Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Popularitas cokelat SilverQueen berawal dari seorang pria berkebangsaan Burma keturunan Tionghoa bernama Ming Chee Chuang. Pada tahun 1950-an, Chuang tinggal di Garut dan membeli perusahaan cokelat NV Ceres dari seorang warga Belanda.

Chuang kemudian mengganti nama perusahaan menjadi PT Perusahaan Industri Ceres, dan produk awalnya adalah biskuit wafer Ritz. Namun, Nabisco Foods mengklaim biskuit tersebut karena merek Ritz sudah ada sejak tahun 1949 yang juga didirikan oleh warga Belanda. Meski demikian, PT Perusahaan Industri Ceres tetap memperjuangkan hak atas nama Ritz.

Akhirnya, merek Ritz menjadi milik perusahaan Ceres. Setelah itu, bisnis yang dijalankan Chuang mulai memproduksi cokelat SilverQueen.

BACA JUGA: Alasan Merek Besar Ini Rela Ganti Nama Produk

Mengembangkan SilverQueen agar diterima oleh masyarakat tentu tidak mudah, terutama bagi Chuang yang bukan warga asli Indonesia. Dia mengaku tidak mendapat fasilitas sebaik warga asli Indonesia.

Namun, Chuang tidak menyerah dan melakukan inovasi terhadap produknya. Salah satu usahanya adalah mencampurkan cokelat dengan kacang mede lalu dikemas menjadi cokelat batangan, yang kemudian menjadi ciri khas SilverQueen pada masa itu.

Namun, memproduksi cokelat batangan tidaklah mudah. Karena iklim tropis Indonesia yang panas, cokelat mudah meleleh ketika dipajang di toko. Chuang butuh waktu puluhan tahun untuk menemukan cara modern untuk membuat cokelat batangan dengan kacang mede agar rasanya lebih enak. Dia bahkan pergi ke Amsterdam, Belanda, untuk belajar dari pabrik cokelat CJ Van Houten yang telah mengolah biji kakao menjadi cokelat jadi.

Seiring berjalannya waktu, SilverQueen semakin berkembang dan semakin terkenal luas. Chuang pun semakin bertambah usia dan harus meneruskan pengelolaan perusahaannya ke generasi berikutnya. Ia pun mewariskan kepemimpinannya kepada anak-anaknya, yaitu John dan Joseph. Di tangan mereka, bisnis semakin berkembang dan pada tahun 1984, mereka mendirikan perusahaan baru bernama Petra Food dengan kantor pusat di Singapura.

Perusahaan tersebut menjadi bagian dari PT Perusahaan Industri Ceres dan memiliki produk serta merek andalan lain seperti Delfi, SilverQueen, Ritz, Biskuit Selamat, Chunky Bar, dan cokelat tabur (meises) Ceres.

Pasar produk mereka terus berkembang hingga ke tingkat global. Dilansir dari situs resmi perusahaan, bisnis mereka saat ini telah berkembang hingga ke Singapura dan menjalin kerjasama dengan beberapa negara seperti Filipina dan Malaysia. SilverQueen juga telah diekspor dan dijual di lebih dari 10 negara lainnya, termasuk Thailand, Brunei, India, Korea Selatan, dan Vietnam.

Keberhasilannya membuktikan bahwa Indonesia mampu menciptakan produk-produk berkualitas tinggi yang dapat bersaing di pasar internasional. Dengan sejarah panjang dan cita rasa yang istimewa, SilverQueen menjadi salah satu coklat asli Indonesia yang patut dibanggakan.

Sumber: detik.com

BACA JUGA: Sukses di Lebih dari 100 Negara, Ini Rahasia Bisnis Mc Donald’s!

Jika Anda sedang memulai bisnis dan ingin mendaftarkan merek usaha Anda, Solusi Perizinan Indonesia siap membantu proses pengurusannya dengan lebih mudah. Tunggu apa lagi, hubungi kami di sini.