Indonesia Export Channel (IEC) menargetkan sebanyak 1.000 anggota tetap (member) yang siap menjalankan ekspor pada tahun 2023 ini, termasuk dari pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
IEC berdiri pada September 2021, yang kemudian disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM pada tahun 2022. Hingga saat ini, IEC telah terbentuk di sebelas wilayah/ provinsi dan jumlah anggota tercatat sebanyak 16.000 pelaku usaha, dengan sekitar 600 pelaku usaha merupakan anggota tetap.
Dalam Musyawarah Nasional IEC Ke-1, Sekretaris Jenderal Dwi Rey Marchiano mengungkapkan pihaknya membahas mengenai pembiayaan (financing) dan logistik, yang merupakan masalah utama yang sedang terjadi terhadap anggota saat ini. Munas perdana tersebut dilakukan di Hotel Sunlake, Sunter, Jakarta, Sabtu (20/5/2023).
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Panitia Penyelenggara Munas Ke-1 IEC Lismayana menyampaikan pihaknya telah menandatangani kerja sama (MoU) dengan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (Artha Graha) untuk memberikan akses pembiayaan, serta PT Asuransi Ekspor Indonesia (Asuransi ASEI) untuk memberikan jaminan keamanan keuangan terhadap para anggota.
Lismayana optimistis upaya ini akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional melalui devisa yang dihasilkan oleh para anggota eksportir IEC, yang menurutnya, juga membutuhkan dukungan dengan berbagai kebijakan pemerintah melalui kementerian maupun dinas terkait.
Baca juga: PT Perorangan; Dukungan dari Pemerintah untuk UMKM
Selain itu, dari Munas ini pihaknya berharap mendapatkan pencerahan dan arahan dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) hingga Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), serta semua pihak yang terlibat dalam perdagangan Internasional.
Sementara itu, Ketua Umum IEC Ronnie Aban menjelaskan IEC telah melakukan ekspor berbagai jenis komoditas pada tahun 2022 sampai dengan 2023 sebanyak kurang lebih 80 perusahaan. Sebanyak 80 persen negara tujuan ekspor berada di wilayah Asia, dan sisanya 20 persen negara- negara di luar Asia.
Dia mencontohkan, pada Mei 2023 ini salah satu anggota tetap IEC akan mengikuti Pameran World Of Coffee di Budhapest dan Athena, atas undangan dari Kementerian Perdagangan melalui Dirjen Perdagangan Luar Negeri.
“Tahun 2022 ada sekitar 80 perusahaan yang menjadi eksportir di Indonesia. Dan itu rata-rata UMKM kelasnya mikro, tetapi mereka bisa menjadi eksportir. Itu belum kita hitung dari reguler,pengiriman reguler dari perusahaan-perusahaan sebelumnya,” ujar Ronnie.
Di sisi lain, IEC mencatat transaksi ekspor dari para anggota (member) mencapai US$50 juta dalam kurun waktu satu tahun. Ronnie menjelaskan berbagai komoditas yang diekspor oleh pelaku usaha anggota IEC ke berbagai negara tujuan, di antaranya food & beverages, komoditas pertanian, komoditas perkebunan, barang industrial dan lainnya.
Pihaknya menyebut bahwa selama ini pemerintah telah mendukung berbagai program IEC, salah satunya melalui Trade Expo Indonesia (TEI) di ICE BSD City, Tangerang, pada akhir tahun 2022 lalu yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Sumber: antaranews.com
Jika Anda sedang memulai bisnis dan ingin membuat PT Perorangan, konsultasikan dengan Solusi Perizinan Indonesia untuk pengurusan izin badan usaha Anda. Hubungi tim profesional kami di sini.